Nama : Yunita
Permatasari
NPM : 28210788
Kelas : 4 EB 23
DAFTAR PELANGGARAN ETIKA SEHARI-HARI
PER TANGGAL 06-10 OKTOBER 2013
1)
Minggu, 6 Oktober 2013 15:42:27 WIB
A. Dicekoki Miras, ABG Diperkosa
Pacar di Kebon Kosong
TANGERANG (Pos Kota)- Gadis ABG dicekoki minuman keras (Miras) oleh
pacarnya lalu dinodai di kebun kosong wilayah Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota
Tangerang.
Menurut informasi, sebelum dinodai, korban pada Jumat malam (4/10)
diajak jalan-jalan oleh. Pacarnya berinisial A. Korban yang berusia 13 ini tak
menaruh curiga karena sudah mengenal pacarnya itu sejak lama.
Ternyata pacarnya itu berniat buruk, ia dipaksa menengak minumas keras
hingga mabuk. Kemudian diseret ke kebun kosong lalu dinodai bersama temannya
berinisial AN.
Atas perbuatan bejat pacarnya, korban kemudian menceritakan kepada
orangtuanya. Orangtua korban kemudian melaporkan ke Polsek Cipondoh.
Menurut Kapolsek Cipondoh Kompol Suyono,SH, membenarkan kejadian ini
telah dilaporkan ke Polsek. Namun penanganannya dilimpahkan ke Kanit PPA
(perlindungan perempuan dan anak) Polres Metro Tangerang, karena korban
tergolong anak di bawah umur.
B.
Pecatan TNI jual tiga mobil mewah ilegal di Sukoharjo
Petugas Polres Sukoharjo, Jawa Tengah
membekuk pecatan TNI bernama Edi Susanto di sebuah hotel kawasan Sukoharjo
karena menjual tiga mobil mewah yang diduga ilegal. Saat digeledah, Edi membawa
tiga pucuk senjata api yang terisi peluru.
"Kita sudah amankan dia beberapa hari lalu. Dia seorang pecatan TNI, akan menjual beberapa mobil, Fortunernya dua dan satunya Mercy ke pembeli. Namun saat kita tangkap dia membawa 2 pucuk senjata FN dan satu senjata Cis beserta beberapa amunisinya. Semuanya sudah kita sita," ujar Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno di Mapolres Sukoharjo, Minggu (6/10).
Dari pengakuan Edi, lanjut Dwi, tersangka menjual mobil hasil gadai dari seseorang. Selain tiga mobil tersebut, sudah puluhan mobil yang terjual di beberapa kota.
"Dia (Edi) juga memberikan keterangan, sudah terima dari hasil gadai, kurang lebih ada 26 mobil. Mobil-mobil tersebut sudah dijual ke Jakarta, Jateng, Madura dan kota-kota lain," jelas Dwi.
Pantauan merdeka.com di Mapolres Sukoharjo, polisi menyita sebuah mobil Mercy B 47 SAF, Toyota Fortuner warna hitam B 1764 SJE dan Fortuner warna putih B 203 RFS. Ketiga mobil tersebut saat ini diparkir di halaman Mapolres, serta dipasangi garis polisi.
2)
Senin,
7 Oktober 2013 17:31:58 WIB
A. Caleg Gerindra Bacok Warga
KARAWANG (Pos Kota) – Caleg DPRD
Karawang dari Partai Gerindra, Enin Saputra alias Lurah Kapsul mantan Kades
Rengasdengklok Utara, terpaksa mendekam di balik jeruji besi Mapolres Karawang,
setelah seharian diburu polisi. Pasalanya ia dituduh membacok kepala warga.
Hendi,47,pedagang sembako di desa
tersebut, terpaksa dilarikan ke RSU Rengasdengklok, karena luka bacokan. Korban
sempat tak sadarkan diri.
Kapolsek Rengasdengklok Kompol Akhmad
Sayuti, Senin mengungkapkan, Enin Saputra sejak Minggu malam dititipkan
penahanannya di rumah tahanan Mapolres Polres Karawang. “Petugas saat ini
mengamankan barang buktinya, sebilah golok yang digunakan pelaku untuk membacok
kepala korban,” ungkapnya.
MASALAH HUTANG
Pembacokan ini, diduga akibat masalah
hutang dan sengketa tanah. Pelaku punya hutang kepada korban Rp 300 juta, sudah
lama tak dibayar, sehingga terjadi sengketa tanah yang dipermasalahkan oleh
pelaku yang dimiliki Hendi.
Menurut kapolsek, selain soal utang Rp
300 juta, disinyalir kasus ini ada kaitannya dengan pengaduan Kapsul yang
sempat menuding Hendi menyerobot tanah dan dilaporkan ke Polres Karawang.
Terkait anggotanya tersandung kasus
kriminal, Sekretaris Gerinda Kabupaten Karawang Endang Sodikin mengatakan,
pihaknya belum mempelajari sejauh mana kasus yang melibatkan Kapsul.
Kanit Reskrim Polsek Rengasdengklok AKP
Situmorang menyebutkan, pelaku bisa dijerat dengan pasal 351 terkait
penganiyaan berat dan terancam hukuman minimal lima tahun penjara (nourkinan)
B. Tas Wartawan Pos Kota Dicuri di Polres Jaktim
JATINEGARA (Pos Kota) – Kantor polisi
tak selamanya menjadi tempat yang aman. Tas wartawan Pos Kota berisi alat untuk
meliput raib di Polres Jakarta Timur, Senin (7/10).
Muchamad Ifand, 30, kehilangan tas
berisi kartu pers, KTP, SIM, kartu ATM dan buku tabungan serta handycam merek
Sony. “Posisi tas ada di samping sewaktu saya mengetik berita,” ungkapnya usai
membuat laporan di SPK Polres Jakarta Timur.
Kaget kehilangan tas, ia bertanya pada
sejumlah orang yang ada di kantin. Sejumlah saksi menyebutkan, tas diambil tiga
sampai empat orang yang datang untuk ikut duduk di kantin polres. Mereka
berpenampilan necis.
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Mulyadi
Kaharni, mengatakan kasus itu kan diusut. “Kami akan meilhat CCTV,” ujarnya.
(ilham/yp)
3)
Selasa,
8 Oktober 2013 16:55:16 WIB
A. Sopir Bajaj, Taksi dan Angkot Terlibat Sindikat
Pencuri Mobil
PENJARINGAN (Pos Kota) – Resmob Polsek
Metro Penjaringan mengungkap sindikat curanmor roda empat. Tiga pelaku KAR, 37;
NAR, 38; dan RUS, 28, ditangkap tanpa perlawanan. Satu pelaku lainnya Edo masih
pengejaran polisi.
Mereka berprofesi sebagai sopir taksi,
bajaj, dan angkot. Modusnya, melakukan eksekusi setelah mengintai terlebih dulu
memanfaatkan pekerjaan mereka.
Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Suyudi
Ario Seto mengatakan, pengungkapan sindikat ini berawal dari laporan warga
Minggu (6/10). Korban Lie Hendrik, 49, kehilangan mobil Inova nopol B 1723 UFJ
yang di parkiran di depan rumahnya, di TPI Blok PA/11, RT: 13/07, Jakut.
“Ditinggal pergi ke mal dalam kondisi terkunci. Setibanya di rumah mobil
hilang,” kata Suyudi, selasa (8/10).
Suyudi membeberkan, kehilangan mobil
sekitar jam 19.40. Mendapat laporan polisi langsung melakukan olah TKP. Jejak
pelaku juga terekam CCTV di pos kemanan. Kerja polisi juga terbantu GPS (global
positioning system) yang dipasang di mobil. Berbekal informasi tersebut tim
buru mengejarnya. “Kurang lebih empat jam kita bekuk tersangka,” katanya.
Tiga pelaku ini ditangkap di daerah
Pondok Kopi, Jakarta Timur. Satu pelaku berhasil melarikan diri. Modus
komplotan ini dalam aksinya memanfaatkan pekerjaan mereka sebagai sopir. Mereka
melakukan maping target (pelajari lokasi yang akan disasar) . Yang disasar
adalah pemukiman penduduk. Setelah mengamati, mereka baru eksekusi. “Setiap
eksekusi waktunya hanya dalam hitungan menit. Mereka menggunakan kunci Leter
T,” ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan
AKP RM Jauhari menambahkan, sindikat ini sudah beraksi setahun terakhir. Di
Jakarta Utara, katanya, mereka mengaku sudah beraksi sebanyak 12 kali. Delapan
lokasi curnamor di Penjarinagan. Empat lainnya di Koja dan Cilincing. “Setiap
aksinya mereka merusak mobil dengan cara menjebol kuncinya,” ujarnya.
Sejumlah barang bukti disita polisi.
Yakni satu unit mobil, kunci pas, dua obeng, dua senter, plat nopol B 1205 SOB,
dan kunci leter T. Atas tindakannya, mereka dijerat pasal 363 KUHP tentang
pencurian dengan pemberatan. Ancaman hukumannya tujuh tahun penjara. “Kita masih
kembangkan kasus ini. Satu pelaku masih kita kejar. Termasuk mengejar penadah
hasil kejahatan jaringan ini,” katanya.
Tersangka RUS mengaku baru pertama kali
beraksi. Dia diajak temannya sesama orang Indramayu, Jawa Barat. Satu bulan
terakhir dia bekerja sebagai sopir bajaj. Dia berperan sebagai pengintai. Saat
lokasi aman temannya yang masih DPO berinisial EDO yang eksekusi. “Saya belum
dapat bagi hasilnya,” katanya.
Sebanyak 12 mobil hasil curian itu 11
sudah dijual ke penadah. Mobil terakhir hasil pencurian belum sempat dijual
keburu tertangkap. (Ilham)
Teks :Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP
Suyudi Ario Seto didampingi Kanit Reskrim, AKP RM Jauhari memeriksa tiga
tersangka pencuri mobil
B.
Tawuran, pelajar tewas tertabrak kereta
Sindonews.com - Seorang
pelajar di Depok menjadi korban dalam tawuran antar pelajar di Jalan Raya
Citayam. Korban yang tak menyadari ada kereta melintas tertabrak dan tewas
seketika.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga di sekitar lokasi kejadian sempat melihat ada tawuran antar pelajar SMA di sepanjang Jalan Raya Citayam.
Pelajar yang belum diketahui asal sekolahnya tersebut saling berkejaran hingga ke tengah rel. Akibatnya seorang pelajar menjadi korban.
Yogi Pratama (16), pelajar SMA menjadi korban saat akan melintasi rel. Ia tidak menyadari saat KRL jurusan Jakarta-Bogor tengah melintas.
Kapolsek Pancoran Mas Depok Kompol Purwadi membenarkan insiden tertabraknya Yogi Pratama. Belakangan diketahui Yogi merupakan warga Ratu Jaya RT 02/04, Pancoranmas, Depok. "Memang ada pelajar tertabrak kereta, siswa umur 16 tahun, tetapi apa betul karena tawuran itu masih simpang siur infonya, masih kami dalami," ujar Purwadi di Depok, Selasa (8/10/2013). Purwadi menambahkan pihak keluarga menolak jenazah Yogi diotopsi. "Tidak dibawa ke rumah sakit, tetapi langsung dibawa ke rumah duka, jenazah diurus keluarganya," tegasnya.
4)
Rabu,
9 Oktober 2013 17:50:27 WIB
A.
Curi Sepatu di Mesjid Bonyok Digebuki
SENEN (Pos Kota)- Duda ayah dari satu
anak mencuri sepatu milik mahasiswa kedokteran di Masjid FKUI Jalan Salemba,
Senen, Jakarta Pusat, dibekuk lalu dikeroyok massa, Rabu (9/10) sore.
Tersangka Rudi Ramdani,35, wajahnya
bonyok kini diamankan polisi. “Untung polisi cepat datang kalau tidak pelaku
bisa matia,”ujar Darman, salah satu mahasiswa di TKP.
Pukul 17:00, Bramantya, mahasiswa, saat
mau salat, lepas sepatu di pintu masjid, sementara pelaku mengaku mantan Satpam
di Kedutaan Arab 3 bulan lalu sudah mengintai.
Melihat situasi di masjid sepi, pria
sudah cerai 5 tahun lalu kemudian mendekat ke tempat penyimpanan sepatu dan
mengambil salah satu sepatu kulit seharga Rp 400 ribu, milik korban.
Namun tak lama kemudian korban selesai
salat melihat sepatunya tidak ada di lokasi.Ternyata sepatu itu sudah dipakai
pelaku. Korban pun meneriaki maling hingga massa berdatangan
Tak pelak lagi, pria yang sempat kabur
keluar dari pos penjagaan satpam, ditangkap. Spontan massa mengamuk menggebuki
maling tersebut hingga wajah jontor, namun aksi main hakim itu cepat dilerai
setelah petugas tiba di lokasi.
Kini pria pengangguran itu
diamankan barikut barang bukti sepatu kulit yang nempel di kakinya, sedang
korban dimintai keterangan. “Pak saya nekat ambil sepatu mau makan, tolong
jangan ditahan Pak, istri dan anak sudah pisah,” rengek pria itu di hadapan
Kapolsek Senen Kompol Kartono.(Silaen)
B.Pria Tewas Dibantai di Pinggir Jalan Gatot Subroto
SETIABUDI (Pos
Kota) – Seorang pria tewas dibantai di pinggir Jalan Raya Gatot Subroto,
Kavling 29 – 30, Setiabudi Jakarta Selatan, Rabu (9/10) dinihari.
Ardiyanto, 28,
meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan karena tubuhnya dihujani delapan
tusukan. Ia tergeletak di depan bangku yang dibuat Pemda DKI Jakarta untuk
istirahat. Sekujur tubuh korban berlumuran darah segar.
Diduga peristiwa
ini dipicu korban menolak saat diminta uang oleh dua pengendara motor yang
menghampirinya saat sedang berdiri di pinggir jalan.
Petugas Polsek
Setiabudi dan Polres Jakarta Selata yang melakukan penyelidikan menemukan
dompet berisi KTP milik korban yang kelahiran Kediri, Jawa Timur dan beralamat
di Kutai, Kalímantan.
Kamal, saksi
mata, menyatakan, sekitar pukul 02.00, dirinya sedàng duduk di halte busway.
Tiba-tiba ia melihat dua pria naik motor mendekati korban,
“Sepertinya dia
malak korban namun ditolak hingga sempat terjadi cekcok mulut. Mereka langsung
berkelahi dan pelaku menusuk korban,” katanya.
Dirinya
bermaksud menolong korban, tapi pelaku keburu kabur naik motor ke arah
Pancoran. Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi.
Kapolsek
Setiabudi, AKBP Tri Suhartanto menyatakan, pihaknya masih menyelidiki
pembunuhan yang menimpa korban
“Soal motifnya
apa, terus kami dalami sambil meminta keterangan sejumkah saksi dan hasil olah
TKP di lokasi,” ujarnya. (tiyo)
5) Kamis, 10 Oktober 2013
A.
Calo tiket ditangkap di Stasiun
Senen
Sindonews.com
- Seorang calo ditangkap oleh petugas keamanan Stasiun Senen. Dari tangan calo
tersebut, petugas mendapatkan lima lembar tiket yang belum terjual.
Setiap
lembar tiket, dijual calo tersebut seharga Rp150 ribu. padahal harga asli tiket
kerata ekonomi Bengawan hanya seharga Rp50 ribu.
Kepala
Satuan Polisi Khusus Kereta Api Stasiun Senen Abdul Moeis mengatakan, pihaknya
berhasil menangkap satu orang calo yang menjual tiket diatas harga semestinya.
Pelaku
berhasil ditangkap setelah seorang calon penumpang melapor pada petugas.
Setelah diketahui ciri-cirinya petugas melakukan pencarian.
"Kita
tangkap seorang calo atas nama Sugimin dengan barang bukti lima lembar tiket
kereta," ujarnya di Stasiun Senen, Kamis (10/10/2013).
Dirinya
mengimbau agar calon pembeli tidak tergiur dengan jasa calo. Sebab selama masih
ada masyarakat yang membeli, tentu praktek percaloan akan terus ada.
"Jika
mau menghilangkan percaloan jangan ada yang beli sama calo biar mereka (calo)
rugi," tuturnya.
B.
Di rumah 2 balita malang, ada
rokok & minuman suplemen
Sindonews.com
- Dua balita nahas korban pembunuhan oleh pelaku perampokan di Jalan Mulawarman
Barat 1 RT01/RW01, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Kamis
(10/10/2013) petang, memang sering ditinggalkan kedua orangtuanya.
Hal itu
dituturkan adik kandung Eny Widianti (ibu dua balita), Widiarto Adi Nugroho
(36). Menurutnya, dua buah hatinya itu memang biasa ditinggal dan dijaga
pembantunya.
"Memang
betul, dua anak kakak saya sering ditinggal orang tuanya bekerja. Dijaga
pembantu," jelas Adi di RS Dr Kariyadi Semarang saat mengantarkan jenazah
dua balita malang untuk diautopsi, Kamis (10/10/2013) malam.
Hal itu,
katanya, tidak dipermasalahkan keluarga, melihat tugas Eny yang juga sebagai
wanita karir.
Berdasarkan
penuturan Adi, kakaknya bercerita kepada dirinya jika ada puntung rokok dan
minuman suplemen kaleng, yang diduga punya pelaku. "Karena Mas Sugeng itu
enggak ngerokok jarang sekali," kata Widiarto.
Iapun
baru dikabari melalui telepon seluler oleh kakaknya yang segera saja langsung
menuju lokasi. "Saya tinggal di Sampangan, begitu dapat telepon langsung
meluncur ke rumah kakak saya. Belum tahu tadi yang hilang apa aja,"
katanya.
Pada insiden
itu, pembantu setempat, Murni juga menderita luka parah di kepalanya. Korban
masih di IGD RSUP Dr Kariadi, dirawat intensif.
"Dua-duanya
itu luka di kepala. Ini adik saya yang di Kalimantan saya telepon, mau langsung
ke Semarang. Saya tadi langsung nutup warung nasi kucing begitu denger
kejadian," lanjut Widiarto.
Widiarto
mengatakan ia empat bersaudara. Yang paling tua, perempuan kemudian Eny nomor
dua, Widiarto yang ketiga dan terakhir perempuan tinggal di Kalimantan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar