Nama : Yunita Permatasari
Kelas : 3EB23
NPM : 28210788
Suatu
karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
1. Hakikat Karya Ilmiah
1. Hakikat Karya Ilmiah
Adapun
tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,
mengikuti perlombaan, serta
untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya
ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta
didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat
berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan
lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
2. Ciri – cirri Karya Ilmiah
Dalam
karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a.
struktur sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi
penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
b.
komponen dan substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c.
, sikap penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
d.
penggunaan bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
3. Jenis – jenis Karya Ilmiah
Adapun
jenis – jenis karya ilmiah, yaitu :
a.
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat
mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori)
orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik
berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di
laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis
hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
b.
Tesis
Tesis
adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam
dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari
istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan
mandiri, sekalipun
dipandu dosen pembimbing menjadi
hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih
dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
c.
Disertasi
Disertasi
ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan
dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik
atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji
dalam taraf yang tinggi.
4. Sikap Ilmiah
Dalam
penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada.
Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a.
Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
b.
Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
c.
Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
d.Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
d.Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
e.
Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini
terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan
atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat
orang lain.
f. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
f. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
g.
Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
5. Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah
Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai
kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai
berikut :
• salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
• salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
•
salah dalam menyusun struktur pelaporan,
•
salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak
(plagiat),
•
salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
•
penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
•
tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan
berkesan seenaknya sendiri),
• tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).
• tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar