Nama : Yunita Permatasari
Kelas : 3EB23
NPM : 28210788
MAKNA
DENOTATIF
Makna
denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini
adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian
yang dikandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut
maka konseptual, makna denotasional atau makna kognitif karena dilihat dari
sudut yang lain. Pada dasarnya sama dengan makna referensial sebab makna
denotasi ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil
menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya.
Dalam pokok bahasan digunakan bentuk denotatif akan
tetapi dalam uraian digunakan istilah denotasi. Akhiran –if pada kata deduktif
menunjukan sifat, jadi denotatif maksudnya bersifat denotasi atau yang berkaitan
dengan denotasi. Dengan demikian, kedua bentuk itu dapat saja digunakan karena
denotasi kata bendanya dan denotatif adjektivanya atau kata sifatnya.
Denotasi
adalah hubungan yang digunakan di dalam tingkat pertama pada sebuah kata yang
secara bebas memegang peranan penting di dalam ujaran (Lyons, I, 1977:208).
Dalam beberapa buku pelajaran, makna denotasi sering juga disebut makna dasar,
makna asli, atau makna pusat.
Dalam bukunya, Gorys Keraf (2007:28) juga menambahkan
makna denotatif sebagai berikut:
Makna denotatif disebut juga dengan beberapa istilah lain
seperti : makna denotasional, makna kognitif, makna konseptual, makna
denotasional, makna referensial, atau ideasional, karena makna itu menunjukan
(denote) kepada suatu referen, konsep, atau ide tertentu dari suatu referen.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa makna denotasi adalah makna
sebenarnya yang apa adanya sesuai dengan indera manusia. Kata yang mengandung
makna denotatif mudah dipahami karena tidak mengandung makna yang rancu
walaupun masih bersifat umum. Makna yang bersifat umum ini maksudnya adalah
makna yang telah diketahui secara jelas oleh semua orang.
Berikut
ini beberapa contoh kata yang mengandung makna denotatif:
1.
Dia adalah wanita cantik
Kata
cantik ini diucapkan oleh seorang pria terhadap wanita yang berkulit putih,
berhidung mancung, mempunyai mata yang indah dan berambut hitam legam.
2.
Tami sedang tidur di dalam kamarnya.
Kata
tidur ini mengandung makna denotatif bahwa Tami sedang beristirahat dengan
memejamkan matanya (tidur).
Masih
banyak contoh kata-kata lain yang mengandung makna denotatif selama kata itu
tidak disertai dengan kata lain yang dapat membentuk makna yang berbeda seperti
contoh kata wanita yang makna denotasinya adalah seorang perempuan dan bukan
laki-laki. Namun bila kata wanita disertai dengan kata malam (wanita malam)
maka akan menghasilkan makna lain yaitu wanita yang dikonotasikan sebagai
wanita nakal.
Ketepatan dan ketelitian dalam denotasi
merupakan syarat utama agar satu kata menjadi efektif. Denotasi dan arti yang
khusu harus mengena atau tepat dengan tujuan penulis pada satu titik ekspresi.
Atas dasar pertimbangan itu penulis harus dapat membedakan antara
sinonim-sinonim yang sekurang-kurangnya mendekati arti yang ingin dibawakan
oleh penulis.
Ciri-ciri paragraf deduktif :
1. kalimat
utama berada di awal paragraf.
2. kalimat
disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.
Contoh paragraf deduktif :
Kegiatan ultah panser biru yang ketiga
bahkan mencapai klimaksnya.Ketika mereka menggelar jalan santai selupuh ribu
peserta bahkan membirukan kota Semarang.Apalagi panitia telah menyiapkan
doorprize besar besaran.Ada motor , TV , kulkas , VCD player , tape dan ratusan
hiburan lainnya.
Sumber: http://www.perkuliahan.com/makalah-kalimat-deduktif-induktif-bahasa-indonesia/#ixzz2ADdUHuGC
Nice kak.....
BalasHapus